Bobok Unyu :p |
Ini cerita sudah berminggu-minggu yang lalu, tapi kalo gak diceritain gak bisa mulai cerita-cerita yang lain. Jadi, ayo kita mulai ceritanya...
3 April 2016 yang kebetulan itu adalah hari Minggu, teman-teman FR (Fundrising) dan sebagian teman-teman CC (Creative Campaign) dari Earth Hour Malang merencanakan untuk pergi tamasya ala-ala ke kebun bunga di Batu. Rencana awal adalah mengunjungi Vihara Dhammadipa Arama dan dilanjutkan ke kebun bunga potong krisan serta mawar. Iya, kami mencari tempat yang dekat dan murah serta mudah terjangkau oleh kami bersebelas yang 10orangnya adalah perempuan.
Kami berkumpul jam 8 di depan kos Kak Ria yang berada di Jalan MT Haryono sebelah Rumah Makan Padang Murah. Satu per satu personil datang dengan pasangan masing-masing. Kalau tidak salah pasangannya seperti ini, saya-Mbak Yusrin, Frido-Kak Ria, Mbak Ilma-Tiara, Mbak Iing-Alifa, dan Manda-Stef. Setelah semua berkumpul kami segera meluncur ke destinasi pertama kami yaitu Vihara. Oh iya, sebelumnya kami menjemput Mbak Nisa yang kosannya berada di daerah UMM Kampus 3 yang kebetulan sejalan dengan tujuan destinasi kami.
“Jegreeek, klik...”, bunyi standart motor dan kunci ketika saya memarkirkan motor.
Heran, dimana teman-teman yang lainnya? Perasaan tadi di belakang saya semua, masa iya kebablasan?
Karena khawatir saya mencoba untuk menunggu di tepi jalan, benar perkiraan saya ternyata teman-teman ada yang kebablasan. Untung saja tidak terlalu jauh jadi bisa putar balik.
Tapi, kok ada satu pasangan motor yang belum balik? Saya berpikir siapa ya? Oh, ternyata Mbak Iing sama Alifa yang belum sampe.
Tik tok tik tok...
Satu detik, dua menit, tapi gak sampai satu jam kok...
Akhirnya pasangan motor Mbak Iing dan Alifa datang juga. Kami semua bingung kenapa mereka jaraknya jauh sekali ?
Dan ketika kami bertanya ternyata mereka JATUH.
Iya, JATUH...
Eeeh, bukan kecelakaan kok.
Jadi begini ceritanya ketika kami interogasi, kurang lebih si seperti ini...
“Tadi kami jatuh, teruuus sok-sokan cool bangun lagi kaya gak terjadi apa-apa. Ada ibu-ibu lewat bilang katanya kami ngantuk. Padahal tadi macet trus ngerem tapi ngerem depan aja”
Yah, kaya itu lah ceritanya tapi aslinya pake bahasa campuran seh dan ceritanya bersemangat gitu. Untungnya mereka gak kenapa-kenapa, padahal awlanya sempat khawatir.
Thailand :* |
Patung Budha di Vihara |
Cerita kembali ke vihara. Jadi setelah anggota lengkap dan kami sudah menyelesaikan administrasi, Cuma nitip kartu identitas dan nulis buku tamu, kami masuk ke area vihara. Biasanya semua orang yang kesana dapet guide dari teman-teman yang sekolah kek semacam biksu gitu deh, tapi sayang ketika kami kesana momennya gak pas. Iya gak pas, soalnya mereka lagi mempersiapkan acara dan jam makan siang. Jadi, kami hanya keliling-keliling sendiri dan sok-sokan nebak-nebak kaya “ini tempat ini kali ya kalo yang itu buat ini”.
Eh, udah sampe di Borobudur aja :p |
Setelah puas keliling dan foto-foto, kami memutuskan untuk pergi ke destinasi selanjutnya yaitu taman bunga. Dan lagi-lagi kami terpisah oleh jarak sampai akhirnya tunggu-tungguan. Untung kami tetep komunikasi jadi gak sampai ilang-ilangan. Karena bermodal sok-sokan tau tempat kebun bunga, eh ternyata kami bingung dan nyasar. Giliran sampe disana eh rada zonk gituuuu. Kami pikir kebun bunga ya kaya yang di Selecta gitu loh, tapi ternyata kek semak-semak, namanya juga bukan tempat wisata tapi kebun usaha. Jadi, kami memutuskan untuk tidak masuk dan hanya membeli bunga mawar saja. Pengen kasih info saja, di Desa sebelah kebun bunga yang kami datangi yaitu Desa Kungkuk adalah Desa Wisata yang ada di Batu. Di Desa Kungkuk itu menyediakan pesona wisata alam seperti berkuda, bertani, memetik apel, dan kegiaatn wisata desa lainnya. Jadi, buat teman-teman yang dari luar Malang sekiranya ingin liburan di Malang bisa di coba tuh ke Desa Kungkuk. Kami gak mampir kesana soalnya di Desa Kungkuk itu melayani rombongan besar gitu deh, dan kurang sesuai di kantong mahasiswa seperti kami, hehe.
Kebun Bunga Mawar |
Karena kebun bunga-bunga yang ternyata hanya cantik di instagram saja, akhirnya kami memutuskan untuk makan mengisi kekosongan hati, eh kekosongan perut. Dan keputusan makan kami waktu itu di warung Banyuwangi yang kebetulan letaknya di pinggir jalan dan sawah. Sudah angin sepoi-sepoi dan ditambah duduk di gubuk membuat saya ngantuk seketika. Tapi, rujak soto yang lezat itu membuat saya terbangun dari rasa ngantuk dan lelah yang menjadi satu.
Cepoi-cepoi |
Perut kenyang, rasa letih hilang, dan semangat membara membuat kami melanjutkan tamasya ala ala itu. Sayang, setelah makan Mbak Nisa izin pulang duluan karena ia harus mengurusi ti basketnya sparing. Wih, Mbak Nisa memang Manajer terbaik, hehe. Destinasi kami selanjutnya adalah Savana Bumiaji. Savana Bumiaji ini sebenernya Cuma lapangan hijau yang kebetulan berada dibukit gitu. Kami namakan Savana Bumiaji karena memang hijaunya rumput disana mempesona seperti Savana di Bromo. Dulu sewaktu saya PLA semacam LDKS gitu, di Savana Bumiaji bisa lihat pelangi dengan jelas. Indah, kaya matamu mas, hahaha.
Maapin jilbabnya -_- |
Tetetp 60+ |
Puas foto-foto dan take video dengan bermacam-macam gaya, akhirnya lelah itu menghampiri kami lagi. Kami putuskan untuk menyudahi perjalanan panjang tamasya yang banyak nyasar-nyasar ini. bisa-bisanya kami Cuma berkeliling Batu tapi rasanya kek sudah berkeliling dunia. Vihara yang mirip di Thailand, Kebun bunga mirip di Belanda, Makan berasa di Banyuwangi, dan Savana yang seakan membuat kami terdampar di Benua Afrika.
Meskipun gak ketempat-tempat tamasya yang hitss di Malang Raya, tapi kami merasa sudah bahagia bisa bersama menghabiskan minggu yang terlalu pendek itu. Mau lagi, mau jalan-jalan sama kalian lagi nih. Aaah, yuk kapan kak? Mumpung Ashyanya belom magang harus jalan lagi ya, sempetin waktu dong plis plis. Lope lope kalian diudara alam semesta pokoknya, aku tunggu kabar jalan-jalannya
Sampai Jumpa,
Semoga Bahagia...
Komentar
Posting Komentar