A Stray Goat adalah film yang dibintangi Jin Young (GOT7) dan Ji Woo. Film ini menceritakan Cho Min Sik( Jin Young) yang harus pindah ke Goseong kampung halaman Ayahnya. Di Goseong keluarga Min Sik yang sangat religious mencoba untuk membuka kembali gerja yang sudah lama tidak dihampiri warga setempat. Ketika Ayah Min Sik mengantarkannya ke sekolah, Ayahnya memperingatkan untuk tidak membuat masalah.
Layaknya murid lainnya Min Sik memperkenalkan diri sebagai murid baru yang baru pindah dari Suwon. Min Sik melihat Yeo Jo (Ji Woo) yang pendiam dan tidak punya teman. salah satu anggota geng memberitahu Min Sik untuk tidak berteman dengannya karena hanya akan membawa masalah padanya. Min Sik mau tidak mau berteman geng sekolah tersebut karena dia mereka bilang kalau mereka tahu apa yang dilakukan Min Sik di Suwon. Min Sik tidak ingin menambah masalah lagi karena itu di berteman dengan mereka.
Min Sik sering melihat Yeo Jo berjalan sendiri, dikerjain anak-anak tapi membiarkannya begitu saja. Min Sik berteman dengan geng di kelasnya yang bahkan menyuruhnya untuk mencuri di toko perkakas. Min Sik menuruti semua yang perintahkan temannya itu untuk menghindari masalah menurutnya. Sementara kedua orang tua Min Sik masih berusaha untuk mengajak satu persatu warga di Goseong untuk pergi ke Gereja.
Min Sik kalah karena dia ketahuan mencuri di toko. Selain itu teman-teman Min Sik menceritakan kalau ayah Yeo Jo adalah seorang pembunuh. Jadi anggota geng menyuruh Min Sik untuk menggandeng tangan Yeo Jo dan mengantarnya pulang. Meskipun Min Sik merasa ragu akhirnya dia menggandeng Yeo Jo dan mengantarnya pulang. Sesampainya di rumah Min Sik justru disambut ayah Yeo Jo yang menyuruhnya masuk untuk makan. Min Sik di telepon temannya yang sudah menunggu di luar namun tidak di angkatnya. Kemudian jendela rumah Yeo Jo dilempari batu.
“cepatlah pergi” ucap Yeo Joo kemudian membersihkan pecahan kaca di lantai
“maaf…ini karena mereka” kata Min Sik sambil mengambil kain menggantikan Yeo Jo membersihkan kaca di lantai
Kegiaatan gereja kedua orang tuanya berjalan dengan lancar meskipun tidak banyak orang yang datang. Sementara Min Sik sedang bermain bola bersama teman-temannya. Karena dia menyundul bolanya hingga keras membuat bolanya terlempar ke dalam hutan. Ketika Min Sik mencari bolanya dia melihat ada seekor kambing liar yang terjebak di lubang. Min Sik tidak langsung membantunya hanya membiarkan begitu saja.
Min Sik pulang melewati toko yang pernah dia curi kemarin tapi toko itu ternyata tutup. Dia berpapasan dengan Yeo Jo yang kemudian mengajaknya untuk makan bersama. Min Sik memberikan lipbalm yang pernah dibeli Ibunya ketika mencari pengikut gereja kepada Yeo Jo. Yeo Jo sangat berterima kasih kepada Min Sik karena sudah memberikannya. Min Sik mendapat telepon kalau dia harus datang ke kantor polisi. Di kantor polisi disalahkan karena sudah mencuri uang di toko kemarin. Meskipun Min Sik ingin membela diri tapi teman-temannya hanya mengatakan kalau mereka Cuma membantu Min Sik kabur. Min Sik tidak bisa berkata lagi karena sudah merasa bersalah.
“apa yang kau lakukan?? Kau sudah mempermalukanku di Suwon. Sekarang apa yang kau lakukan?” ucap Ayahnya yang marah
“maafkan aku” ucap Min Sik
Min Sik berangkat ke sekolah seperti biasa, dia bertemu dengan Yeo Jo yang kemudian memberikan makanan untukknya. Ketika di kelas Yeo Jo diganggu sama salah satu anak di kelas yang mengambil makanannya dan menumpahkannya di depan Min Sik. Min Sik tidak berbuat apa-apa hanya melihat kejadian itu. Yeo Jo merasa sedih karena dia sudah membiarkan orang lain mengambil makanan yang diberikan Min Sik.
“kau sudah membersihkan nodanya?” tanya Min Sik sembari menempelkan brosur gereja
“Min Sik, boleh aku pergi kesan?” tanya Yeo Jo
“kemana?” tanya Min Sik
“gereja” ucap Yeo Jo
‘oh.. tentu saja” jawab Min Sik
Yeo Jo pergi ke Gereja bersama dengan Min Sik. Di sana Yeo Jo bertemu dengan salah satu warga Goseong yang sepertinya tidak suka kalau Yeo Jo ikut acara di Gereja. Ayah Min Sik senang karena Min Sik sudah membawa temannya ke Gereja. Tetapi setelah tahu kalau anak itu adalah seorang anak pembunuh muka ayahnya berubah. Yeo Jo ingin mauk ke dalam mobil yang akan mengantarknnya pulang tetapi tidak ada yang mau berbagi kursi dengannya.
Ayah Min Sik tidak mempermasalahkan kalau Min Sik membawa temannya tapi menyuruhnya untuk tidak anak yang berdampak buruk bagi Gereja. Ibunya memberi nasihat kalau anak itu tidak bersalah meskipun orang tuannya seorang pembunuh.
Yeo Jo diganggu dengan geng sekolahan seperti biasanya. Min Sik berusaha untuk melawannya yang malah membuat mereka berdua terluka. Setelah itu Min Sik mengajak Yeo Jo untuk pergi ke hutan yang sering dia datangi dimana ada kambing disana.
“tapi.. apa Goseong tidak pernah turun salju” ucap Min Sik sambil berjalan
“aku pernah melihatnya sekali…aku berharap saljunya turun kali ini” kata Yeo Jo
“cuacanya sangat dingin…selalu berangin..yah lagipula, disini juga aneh” ucap Min Sik
“aneh apanuya? Kaualh yang aneh” kata Yeo Jo
Min Sik menunjukkan kepada Yeo Jo tentang kambing liar yang terjebak di dalam lubang. Yeo Jo tidak percaya kalau pemandangan indah di sini yang tidak tahu. Mereka melewati rumah peternakan yang terdapat kambing seperti kambing yang terjebak di lubang. Min Sik dan Yeo Jo memikirkan untuk memberikan kambing liar tersebut pakaian supaya tidak kedinginan. Akhirnya mereka memakaikan pakaian untuk kambingnya. Ketika sedang berjalan mereka berpapasan dengan pemilik ternak yang pernah mereka temui. Peternak tersebut merasa kalau kambing itu adalah miliknya dilihat dari talinya. Yeo Jo tidak mau memberikan kambingnya kepada peternak.
“aku akan membelinya” ucap Min Sik ketika kambingnya akan diambil
“kamu punya uang?” tanya peternak tersebut
“aku akan membawanya besok” kata Min Sik
Min Sik dan Yeo Jo menghadiri acara di Gereja. Yeo Jo terkejut kalau acara itu adalah peringatan kematian Soo Jung (anak yang diduga dibunuh ayahnya). Salah seorang temannya melihat Yeo Jo yang seperti tidak terjadi apa-apa dengan pergi ke gereja. Min Sik meminta maaf kepada Yeo Jo karena dia tidak tahu kalau itu adalah acara peringatan kematian Soo Jung.
“kau tahu….aku percaya padamu…aku percaya ayahmy tidak melakukannya” lanjut Min Sik sambil menatap Yeo Joo
“Yeo Jo.. aku akan menangkap pelakunya…karena itu kamu harus kuat” lanjut Min Sik yang hanya direspon diam sama Yeo Jo
Min Sik mencuri uang ibunya dan uang amal gereja untuk menebus kambing liar kemarin. Di tempat lain Yeo Jo mengubah gaya rambutnya di salon. Di sekolah geng yang seperti biasanya menggangu Yeo Jo yang sok potong rambut. Min Sik yang tidak tahan melihatnya pun menyerah salah satu anggota geng. Hasil dari keberanian Min Sik membuatnya dihajar habis-habisan dan temannya yang tahu Min Sik membawa uang banyak. Lalu teman-temanya mengambil uang yang seharusnya untuk menebus kambing, Yeo Jo yang melihat Min Sik terluka hanya melihatnya dari jauh.
Yeo Jo pergi sendiri ke tempat pemilik kambing bilang kalau dia tidak punya uang untuk menebus kambinnya. Kemudian Yeo Jo mengikuti pemilik kambing yang dia tinggalkan di hutan. Sementara Min Sik mengejar temannya yang mengambil uangnya, Min Sik menghajar dan mengambil kembali uang yang temannya ambil darinya. Min Sik langsung berlari ke rumah pemilik kambing. Namun, dia tidak mendapati pemilik kambing, lalu dia pergi ke hutan tempat kambingnya berada. Disana dia melihat Yeo Jo yang sedang bersama dengan pemilik kambing. Yeo Jo diperkosa pemilik kambing. Min Sik hanya melihatnya dari jauh lalu berlari pergi. Yeo Jo melihat Min Sik yang berlari pergi hanya menangis pilu.
Yeo Jo pergi ke sekolah seperti biasanya tetapi dia melihat bangku Min Sik kosong. Yeo Jo membawa kemana-mana kambingnya bahkan naik bus. Yeo Jo pergi ke gereja untuk menemui Min Sik. Di gereja sedang ada acara namun Yeo Jo nekat melangkah masuk dengan mengotori sepatunya. Semua orang heran tetapi Min Sik hanya memalingkan mukanya dari Yeo Jo. Yeo Jo yang menyadari kalau Min Sik tidak mau melihatnya perlahan berjalan pergi dengan sedih. Di ujung pintu Yeo Jo menatap pemilik kambing yang memperkosanya dengan tatapan marah. Pemilik kambing hanya menatapnya sinis.
Yeo Jo menangis sedih berjalan dengan kambingnya. Dia tidak menyangka kalau Min Sik bisa mengabaikannya begitu. Dia duduk di hakte bersama dengan kambingya yang kemudian kambingnya kabur dari pandangannya. Yeo Jo mencari kambingnya yang kabur entah kemana. Dia berlari menelusuri gelapnya malam sendirian.
Keesokan harinya Min Sik melihat bangku Yeo Jo yang kosong. Dia memandang awan yang cerah hari itu. Kemudian Min Sik berlari ke tempat pemilik ternak, disana dia membuka kandang kambing sehingga kambingnya keluar semua. Min Sik mencari keberadaan Yeo Jo yang kemudian menemukan kambingnya. Min Sik berlari mengejar kambingnya namun dia terjatuh. Min Sik menangis sedih sembari memandang awan di langit.
REVIEW
Sebenarnya aku ga ngeh sih sama film ini maksudnya apa -___- biasanya sih film untuk festival emang sulit sekali aku mengerti. Endingnya pun terasa gantung banget gimana ceritanya hahahha atau mungkin otakku yang kurang nyampai yaaa hahahhaa. Banyak yang membuat aku bingung, Ayah Yeo Jo yang seorang pembunuh ini gimana. trus Yeo Jo kemana?? Kenapa Min Sik menangis
Kita semua tahu kalau Korea memang tidak atau jarang orang yang mempercayai agama bahkan yang tidak punya agama. Disini kita bisa lihat kalau menunjukkan hal itu. Tetapi sekalinya ada yang ke Gereja kenapa mereka selalu menganggap diri mereka suci dan menjudge orang untuk tidak berhak ke Gereja. Misal Yeo Jo yang ke Gereja,mulai dari tetangga, temannya, bahkan pendetanya pun seolah melarang orang “buruk” (anak pembunuh) masuk ke Gereja. Apakah tempat ibadah cuma untuk orang-orang yang tidak berdosa??? Meskipun kalian ke Gereja setiap minggu, apa kalian yakin kalian tidak punya dosa??
Kalau soal pembullyan memang sudah menjadi masalah pokok di Korea sih yaaa. Sudah banyak drama atau movie yang menyoroti masalah ini. Hanya karena ga suka saja bisa dibuli apalagi yang sudah dicap sebagai anak seorang anak pembunuh tentu saja makin dibuli. Karakter utamanya digambarkan sebagai karakter yang lemah yang seolah menggambarkan kalau setiap orang itu pasti sakit disakiti orang lain meskipun itu tidak benar. Menurutku Yeo Jo dan Min Sik ini karakternya sama saling acuh sebenarnya tapi sadar saling menyadari kalau saling membutuhkan satu sama lain. Misal seperti Min Sik yang dihajar dan diambil uang untuk menebus kambing, Yeo Jo hanya memandangnya sedih tanpa menunjukkan empati atau ketika Min Sik melihat Yeo o diperkosa dia tahu salah tapi tidak berani mendekati Yeo Jo.
Ada banyak spekulasi dari film ini tentang karakter Yeo Jo. Ada yang bilang kalau Yeo Jo meninggal karena terinfeksi wabah virus karena diperkosa atau Yeo Jo bunuh diri makanya Min Sik menangis ketika terjatuh. Tapi aku rasa tidak ada ending pasti disini kita disuruh untuk mencerna makna dari filmnya. Aku rasa alasan Yeo Jo sangat menjaga kambingnya bukan hanya semata-mata karena dia suka Min Sik. Kita tahu kalau Yeo Jo memotong rambutnya dan membuat Min Sik tersenyum senang. Yeo Jo yang dulunya adalah seorang pendiam merasa tidak tahu arah ataupun teman. Setelah kehadiran Min Sik dia berubah jadi lebih berani, meskipun dia rela mengorbankan dirinya untuk mendapatkan kambing dengan diperkosa. Sedangkan Min Sik dia masih seperti dulu dia masih penakut dan mengikuti alur dirinya akan dibawa kemana.
Sejujurnya aku masih ga yakin sama opiniku ini, aku tidak menceritakan keseluruhan ceritanya secara mendetail. Karena itu aku harap kalian menontonya secara langsung sendiri supaya lebih memahami jalan ceritanya. Kalau kalian ada masukan kita bisa saling berbagi disini hehehehehe
Komentar
Posting Komentar