Alfian doang yang siap wkwk |
Harus scroll path dulu biar tau kapan kejadian ini. Seinget saya libur april atau mei, ah pokoknya libur tanggal merah. Ceritanya kita KK Malang mau main ke Pantai Tiga Warna yang udah di ancang-ancang dari bulan Januari kemarin bersama dengan foundernya KK yaitu Kak Vina. Hari H tiba dan kami janjian kumpul jam 6 di alun-alun kota Malang, biar deket jalan ke pantainya.
Saya sudah exited sekali untuk pergi ke Pantai Tiga Warna, soalnya udah lama gak ke pantai dan di Tiga Warna kan bisa snorkeling jadi bisa lihat biota laut. Tapi sayang, satu per satu teman-teman KK Malang ngundurin diri buat join ke Pantai Tiga Warna. Mbak Echo gak jadi ikut karena harus ngurusin praktikum dedek tingkatnya dan Bahrul juga yang gak bisa ikut tiba-tiba karena harus ngurusin magangnya. Tapi gapapa, saya masih punya teman lain untuk pergi ke Pantai Tiga Warna. Saya waktu itu nebeng Alfian dan kita sudah mengusahakan on time dateng jam 6 ke alun-alun. Ternyata di alun-alun udah ada arum dan dua cewek lagi yang saya belum kenal. Setelah sok-sokan kenalan ternyata dua cewek itu bernama mbak melani dan Kak Winda. Mbak mel KK dari surabaya yang lagi kuliah di Malang dan Kak Winda KK Samarinda kuliah di Jogja dan lagi liburan di Malang. Karena kami kelaparan, kami memutuskan untuk mencari makan dulu.
Karena masih pagi, warung-warung sekitaran alun-alun masih banyak yang tutup dan motor kami berbeloklah ke pujasera yang ada di depan stasiun kota Malang. Ditengah asyik mengobrol, saya baru ingat kalo hape saya yang buat reservasi ke Tiga Warnanya ketinggalan di kosan. Langsung deh saya dan Alfian balik ke kosan saya yang ada di Suhat untuk mengambil hape tersebut dan cuusss kembali lagi ke alun-alun. Eh, sesampainya di alun-alun, kak Mel ngasih tau kalo Kak Vina asam lambungnya naik jadi harus nunggu bentar buat nurunin asam lambung. Fix, kita bakalan berangkat jam 7.
Satu per satu rombongan datang, Fachri, Ramy, dan Sahil. Jampun juga menunjukkan pukul 7 tetapi Kak Vina tak kunjung memberi kabar. Karena kami khawatir, kami memutuskan untuk pergi ke tempat menginapnya Kak Vina. Ternyata Kak Vina lagi bener-bener tepar di kasurnya. Badannya lemes, gak bisa ngapa-ngapain, dan kami membawanya ke rumah sakit yang ada persis di depan tempatnya menginap. Tapi karena lemes, jarak rumah sakit yang gak ada 100 meter Kak Vina harus dibawa menggunakan ambulance. Ketika diperiksa, asam lambungnya emang naik banget jadi harus istirahat. Fix, acara ke Pantai kali ini gak bisa dilanjutin. Sambil menunggu Kak Vina, temen-temen ngobrol-ngobrolin rencana mau kemana kita setelah ini?
Setelah Kak Vina bisa ditinggal untuk beristirahat, kami pamitan dan mendoakan Kak Vina cepet sembuh soalnya sorenya harus balik ke Jakarta. Melalui obrolan singkat, kami memutuskan untuk lanjut ke kebun Teh Wonosari saja. Selain dekat, sepertinya arah ke Surabaya juga sepi dibandingkan arah ke Batu.
Gak tau ini ngapain |
Baru beberapa jeprat-jepret dikit di Wonosari, Kak Winda di telpon keluarganya. Kabar duka datang, nenek Kak Winda meninggal. Mau gak mau kita harus balik Malang lagi. Ini sih namanya main yang gak direstui, hmm. Setelah mengantar Kak Winda, karena juga hujan kami membelokkan motor kami ke Warung Sambal Kocok Mamah Sum di Jalan Ciliwung untuk mengisi kekosongan perut juga meneduh. Di warung mamah sum tersebut kita bercerita dari om-om genit sampe keinginan untuk nyebur di kolam renangnya mamah sum, hehehe
Kiri ke kanan : Alfian, sahil, ashya, mbak mel, arum, ramy fachri |
Meskipun dua kali gagal jalan-jalan, kalo dengan mereka pasti ada aja yang bisa diceritakan. Semoga next time bisa jalan-jalan lagi dan ke tiga warna yah. Semoga next time bisa ngobrol dan berbagi lebih banyak lagi. Semoga next time ada waktu yang lebih banyak untuk menghabiskan waktu.
Mama sum di Ciliwung bagus buat foto-foto :p |
Amanah apa yang bisa dipetik dari cerita ini teman-teman?*dibacakekguruTK
Kalau Tuhan sudah berkehendak, kita gak bisa apa-apa.
Sampai Jumpa
Semoga Bahagia.
Komentar
Posting Komentar